JEP Terlalu Tangguh, Tekuk BJB 3-0 di PSCC Palembang

Laga seri kedua Proliga 2025 match number 54 di GOR PSCC Palembang menjadi panggung kemenangan telak Jakarta Electric PLN (JEP) atas Bandung bjb Tandamata (BJB) dengan skor 3-0 (25-21, 25-15, 25-23). Pertandingan yang disaksikan 500 penonton ini berlangsung cukup singkat, dimulai pukul 14:00 dan berakhir pukul 16:00 WIB dengan total durasi 2 jam.

Jalannya Pertandingan

Set pertama memakan waktu 35 menit dengan permainan yang cukup ketat, dimana JEP berhasil unggul 25-21. Memasuki set kedua yang berlangsung 30 menit, Electric Warriors tampil lebih dominan dan memenangi set dengan skor 25-15. Drama terjadi di set ketiga yang berlangsung 43 menit, dimana BJB sempat memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya JEP menutup pertandingan dengan kemenangan 25-23.

Wasit R1 Agus Setiyono dan R2 Doni Indrawan memimpin pertandingan dengan baik, meski sempat ada beberapa protes dari kedua tim terkait keputusan wasit yang cukup kontroversial – hal yang sudah menjadi “bumbu” khas pertandingan bola voli Indonesia.

Duel Pelatih dan Strategi

Chamnan Dokmai, pelatih JEP yang dikenal dengan gaya kepemimpinan tenangnya, berhasil mengungguli strategi Samsul Jais dari BJB. Dokmai dibantu oleh Alim Suseno Judiyanto sebagai asisten, sementara Jais didampingi Dwi Purwanto. Kedua pelatih menerapkan rotasi pemain yang berbeda – strategi Dokmai untuk memaksimalkan serangan melalui Diouf, Shemanova dan Devega terbukti lebih efektif.

Pemain Kunci

Diouf tampil sebagai bintang lapangan dengan 23 poin (19 spike points), menunjukkan mengapa ia menjadi salah satu pemain asing termahal di Proliga. Shemanova (18 poin) dan Devega (15 poin) melengkapi trio maut JEP. Di kubu BJB, Guillen berusaha keras dengan 17 poin, namun kurangnya dukungan dari rekan setim – Dinda S.A (9 poin) dan Chantaya (8 poin) – membuat BJB kesulitan mengembangkan permainan.

Analisa Pertandingan

Dari kacamata penonton Indonesia yang terkenal dengan kultur “nonton bareng” dan suporter fanatik, pertandingan ini terbilang kurang “panas” dibanding ekspektasi. Biasanya, duel tim-tim besar Proliga selalu diwarnai yel-yel suporter dan berbagai atraksi pendukung di tribun. Namun dengan jumlah penonton yang sekitar 500 orang – mungkin karena jadwal weekday – atmosfer pertandingan tidak semeriah biasanya.

Meski begitu, beberapa momen tetap mengundang decak kagum penonton, terutama ketika spike keras Diouf atau block rapat Shemanova. Karakteristik penonton voli Indonesia yang sangat apresiatif terhadap rally panjang dan defensive play juga terpuaskan di set ketiga yang berlangsung lebih sengit.

Kemenangan ini semakin mengokohkan posisi JEP di papan atas klasemen, membuktikan investasi mereka pada pemain-pemain berkualitas membuahkan hasil. Sementara BJB perlu evaluasi mendalam, terutama dalam hal konsistensi permainan dan mental bertanding – aspek yang selalu menjadi sorotan pengamat voli Tanah Air.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top