Laga seri kedua Proliga 2025 Match 56 di GOR PSCC Palembang menjadi saksi kemenangan telak Surabaya Samator (SBS) atas tuan rumah Palembang Bank Sumselbabel (PBS) dengan skor 3-0 (25-23, 25-23, 25-20). Pertandingan yang disaksikan 2000 penonton fanatik ini berlangsung seru selama 104 menit, dimulai pukul 19:55 dan berakhir pukul 21:45 WIB.
Jalannya Pertandingan
Set pertama berlangsung sangat ketat selama 35 menit dengan kedua tim saling kejar poin, sebelum akhirnya SBS menang tipis 25-23. Drama berlanjut di set kedua yang berdurasi 35 menit dengan skor identik 25-23 untuk SBS. Tim tamu akhirnya menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan 25-20 di set ketiga yang berlangsung 34 menit.
Wasit R1 Agung Purwantoro dan R2 Yuniarta Aprihatin memimpin pertandingan dengan tegas, meski beberapa kali mendapat sorotan suporter tuan rumah yang merasa tim kesayangannya dirugikan – sesuatu yang sudah menjadi “warna” tersendiri dalam atmosfer voli Indonesia.
Duel Pelatih dan Strategi
Pelatih kawakan Rodolfo Luis Sanchez dari SBS yang dibantu Sigit Ari Widodo dan Novie Efendi menerapkan strategi serangan cepat yang efektif. Sementara pelatih PBS, Iwan Dedy Setiawan bersama asisten Joko Prasetyo Darkuncoro dan Memet Tarmedi lebih mengandalkan variasi serangan melalui Gunter dan Stancovic.
Pemain Kunci dan Statistik
Rama tampil gemilang sebagai pencetak poin tertinggi SBS dengan 22 poin, diikuti oleh Taborda dan Hayun yang masing-masing menyumbang 9 poin. Di kubu PBS, Gunter menjadi andalan dengan 20 poin, sementara Stancovic menambah 8 poin.
Dari sisi statistik, SBS mencatatkan total 181 attempts dengan 52 errors, sementara PBS membukukan 176 attempts dengan 47 errors. Keunggulan SBS terlihat dari efektivitas spike dan block yang lebih baik.
Analisa Pertandingan dari Sudut Pandang Lokal
Atmosfer pertandingan sangat “panas” dengan 2000 penonton yang memadati GOR PSCC – jumlah yang cukup besar untuk pertandingan malam hari di hari kerja. Mayoritas penonton adalah pendukung PBS yang tak henti-hentinya memberikan dukungan dengan yel-yel khas Sumatera Selatan.
Budaya supporter voli Indonesia yang terkenal atraktif dan fanatik terlihat jelas sepanjang pertandingan. Tribun bergemuruh setiap kali PBS mencetak poin, ditambah tabuhan alat musik tradisional yang menambah semarak suasana – sesuatu yang hanya bisa ditemui di pertandingan voli Indonesia.
Meski tim kesayangan mereka kalah, suporter PBS tetap memberikan apresiasi sportif kepada permainan cantik yang ditunjukkan SBS. Hal ini mencerminkan kedewasaan suporter voli Indonesia yang semakin memahami esensi olahraga sebagai pemersatu.
Kemenangan ini semakin mengokohkan posisi Surabaya Samator di papan atas klasemen, sekaligus membuktikan bahwa mereka layak disebut sebagai salah satu kandidat juara Proliga 2025. Sementara PBS perlu bekerja lebih keras untuk bangkit di pertandingan berikutnya, terutama dalam hal konsistensi permainan dan mental bertanding.